April 25, 2024
Beberapa Tipe Dari Dwarfisme dan Penyebab Terjadinya

Dwarfisme merupakan kondisi medis ditandai dengan pertumbuhan tubuh terhambat, sehingga seseorang memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari rata-rata. Kondisi ini dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk pertumbuhan fisik, kesehatan, dan kesejahteraan psikologis.

Beberapa Tipe Dari Dwarfisme dan Penyebab Terjadinya

Beberapa Tipe Dari Dwarfisme

1. Achondroplasia

Achondroplasia merupakan jenis dwarfisme paling umum terjadi. Pada kondisi ini terjadi gangguan dalam perkembangan tulang yang mengakibatkan anggota tubuh menjadi lebih pendek. Orang dengan achondroplasia biasanya memiliki lengan dan tungkai lebih pendek, kepala lebih besar, serta fitur wajah yang khas.

2. Spondyloepiphyseal Dysplasia Congenita (SEDC)

SEDC adalah jenis dwarfisme yang memengaruhi pertumbuhan tulang belakang dan sendi. Pada kondisi ini terjadi kelainan dalam struktur tulang belakang dan sendi yang menyebabkan kelainan bentuk tubuh dan tinggi badan pendek.

3. Diastrophic Dysplasia

Diastrophic dysplasia merupakan jenis dwarfisme memengaruhi perkembangan tulang dan sendi. Pada kondisi ini, terjadi kelainan dalam pembentukan tulang rawan membuat kelainan bentuk tubuh, terutama pada daerah tangan dan kaki.

4. Turner Syndrome

Turner syndrome adalah kondisi genetik yang hanya terjadi pada perempuan. Wanita dengan Turner syndrome cenderung memiliki tinggi badan lebih pendek karena kelainan pada kromosom seks X.

5. Growth Hormone Deficiency

Kekurangan hormon pertumbuhan juga dapat menyebabkan dwarfisme. Hormon tersebut yang kurang diproduksi oleh kelenjar pituitari mengakibatkan pertumbuhan terhambat.

Penyebab Terjadinya Dwarfisme

Ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan terjadinya dwarfisme, di antaranya:

Faktor Genetik

Dwarfisme sering kali disebabkan oleh kelainan genetik yang diwariskan dari orang tua. Terdapat dua jenis utama dwarfisme genetik, yaitu dwarfisme primer dan dwarfisme sekunder. Dwarfisme primer disebabkan oleh kelainan genetik dengan mempengaruhi pertumbuhan tulang, seperti achondroplasia, displasia kondroplasia, dan hypochondroplasia. Dwarfisme sekunder dapat disebabkan oleh kelainan genetik atau faktor-faktor lain yang memengaruhi pertumbuhan tulang.

Kelainan Hormonal

Beberapa jenis dwarfisme dapat disebabkan oleh kelainan hormonal, terutama kelainan pada kelenjar pituitari atau kelenjar tiroid. Kelenjar pituitari menghasilkan hormon pertumbuhan, sedangkan kelenjar tiroid mengatur metabolisme tubuh. Gangguan pada kedua kelenjar ini dapat mempengaruhi secara keseluruhan.

Kelainan pada Organ Tubuh

Ada beberapa kelainan pada organ tubuh yang dapat menyebabkan dwarfisme. Misalnya, kelainan pada tulang seperti displasia spondyloepifiseal atau osteogenesis imperfecta dapat menghambat pertumbuhan tulang, sehingga menyebabkan seseorang menjadi lebih pendek.

Kondisi Lingkungan

Beberapa faktor lingkungan juga dapat berperan dalam terjadinya dwarfisme. Nutrisi buruk atau kekurangan gizi selama masa pertumbuhan dapat memengaruhi tulang dan menyebabkan dwarfisme. Selain itu, paparan zat kimia berbahaya, infeksi, atau penyakit kronis dapat menjadi faktor risiko.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua kasus dwarfisme memiliki penyebab yang diketahui. Beberapa kasus dapat memiliki faktor kombinasi dari beberapa penyebab berbeda. Jika memiliki kekhawatiran tentang pertumbuhan tubuh Anda atau anak Anda, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli genetika untuk melakukan evaluasi dan diagnosis yang tepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *